Suku Taa Wana, juga dikenal sebagai Suku Wana atau Tau Taa Wana, adalah kelompok etnis yang mendiami wilayah pedalaman Sulawesi Tengah, khususnya di sekitar sungai Bongka dan daerah pegunungan seperti Tambusisi dan Tokala. Mereka adalah sub-etnis dari kelompok Pamona dan menggunakan dialek Wana dalam bahasa sehari-hari.
Berikut beberapa poin penting tentang Suku Taa Wana:
Lokasi:
Mendiami wilayah sekitar sungai Bongka, Ulubongka, Bungku Utara, Barong, dan pegunungan Tambusisi, Tokala, serta Cagar Alam Morowali.
Bahasa:
Menggunakan dialek Wana, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Pamona.
Kehidupan:
Dulu hidup nomaden, kini sebagian besar telah menerapkan pertanian rotasi untuk menjaga kesuburan tanah.
Kearifan Lokal:
Dikenal memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam, terutama hutan dan tanah.
Ancaman:
Menghadapi ancaman terhadap keberadaan mereka akibat tekanan ekonomi politik, program transmigrasi, dan masalah kepemilikan tanah.
Perlindungan:
Beberapa daerah telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) untuk perlindungan dan pengakuan masyarakat adat, seperti di Kabupaten Morowali Utara, Morowali, dan Tojo Una-Una.
Suku Taa Wana memiliki sistem kepercayaan yang unik, termasuk penghormatan terhadap Roh Tanoana, dan beberapa tradisi seperti Momago (pengobatan ritual), Mantambo Uba (menolak bala), dan tradisi pemakaman.
Meskipun terpencil, Suku Taa Wana memiliki semangat dan keinginan kuat untuk maju, terutama dalam bidang pendidikan, dan berupaya mempertahankan kearifan lokal mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar